Rabu, 03 Juni 2009

Film Perempuan Nias Jadi Simbol Kampanye Di CST Bali



VIVAnews - Sebuah film karya anak Medan yang berjudul Perempuan Nias Meretas Jalan Kesetaraan (PNMJK) diputar untuk mengisi acara Konfrensi Asia Tenggara Child Sex Tourism (CST) pada 18-20 Maret di Sanur Paradise Bali.

Film bergenre dokudrama yang di produksi oleh PKPA, SFD dan AJI Medan itu rencananya akan disaksikan oleh peserta Konfrensi dari mancanegara yang peduli pada penanggulangan dan penghapusan Ekspoitasi Seksual Komersial Anak (ESKA). Selain film PNMJK, dua film lainnya dari Silicon Film Singapura dan MTV EXIT juga mewarnai acara yang dihadiri dua puluhan negara peserta itu.

Koordinator Stering Comitte CST Ahmad Sofyan menyebutkan, film PNMJK telah lolos masuk agenda konfrensi sejak sepekan lalu dan kini panitia telah menyiapkan sebuah ruangan khusus untuk pemutaran film itu.

”Kita lebih memilih film produksi anak-anak Sumatera Utara itu di tayangkan bukan saja karena faktor tontonan-nya yang menarik dan edukatif tapi film PNMJK juga merupakan simbol medium kampanye untuk menolak pernikahan usia dini” ujar Sofyan menjelaskan.

Lebih lanjut Misran Lubis selaku Producer Film memaparkan, bahwa film PNMJK diproduksi atas niat menjadikan media pembelajaran kepada masyarakat agar memahami dan menghargai hak anak dan perempuan.

Mendengar informasi film PNMJK akan diputar di Bali sekaligus menjadi ikon medium tolak pernikahan usia dini, sang sutradara film dari Sineas Film Documentary (SFD) Medan Onny Kresnawan mengaku terharu sekaligus bersukacita. Menurutnya, upaya dan kerja keras kawan-kawan yang terlibat dalam produksi PNMJK ternyata terus diapresiasi positif di luar daerah.

”Semua itu berkat kerja keras dan keseriusan teman-teman kru dan para pemerannya. Semoga film PNMJK bisa menjadi terobosan baru sebagai medium kampanye yang berdaya kontrol sosial bagi publik di dalam maupun luar negeri” tutur Onny di sela-sela acara penerimaaan penhargaan di Paradis Hotel Bali.

Film PNMJK diangkat dari sebuah penelitian serta fenomena sosial budaya masyarakat di Pulau Nias, Sumatera Utara dan langsung diperankan oleh anak-anak Nias dan masyarakat setempat.

Film berdurasi 35 menit dan memakai subtitle bahasa Inggris itu berkisah tentang seorang anak (Yanti, diperankan oleh Vini S Zega) yang akan dinikahkan seusai menamatkan pendidikan menegah pertamanya.

Namun, bercermin dari kisah tragis kakaknya terdahulu (Mira, diperankan Noveria Zega) ia berontak meski resikonya harus menghadapi berbagai pertentangan. [b]

Sumber: VivaNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar